1.Food ( Merusak pola makan)
Barat telah berhasil menciptakan
globalisasi makanan dan minuman. Berbagai merek telah mereka ciptakan dan
dijual ke seluruh penjuru dunia.
Makanan siap saji dan minuman bersoda
itu telah menjadi imperior baru dalam bidang makanan dan minuman.
Bahkan mereka menciptakan
kesan-kesan modern pada setiap merek tersebut. Bayangkan, sekadar mengonsumsi
makanan, kita seolah telah menjadi orang-orang modern, paling maju, gaul, dan funky.
Firman Allah Subhaanahu Wata'ala,
artinya, “Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan
dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat
perbuatan mereka)”. (QS. al-Hijr: 3). (Abu Al-Ghifari)
Intinya mereka menghapuskan makanan
dan minuman tradisional dengan makanan cepat saji dan minuman soft drink yang
merusak kesehatan, serta mengandung lemak babi.
2. Film (Menguasai film, TV, dan
media cetak)
Dunia modern dengan kecanggihan
teknologi informasinya telah membuat wajah dunia yang kusam menjadi gemerlap.
Dunia terasa menciut, kejadian yang terjadi di belahan bumi barat dapat dilihat
detik itu juga di belahan bumi timur. Begitu pula sebaliknya. Media
modern menawarkan banyak hal, mulai
dari fitur yang bertemakan percintaan, kekerasan, hingga horor, perhatikanlah
televisi-televisi hari ini kebanyakan yang
ditampilkan adalah sesuatu yang
merusak.
Namun tanpa kita sadari, semua
kemajuan itu diam-diam namun pasti mengikis habis nilai-nilai keislaman.
Generasi muda yang seharusnya gigih
memperjuangkan Islam, kini berkiblat memuja tokoh-tokoh “fiktif” yang
diciptakan dunia modern. Islam dianggap kuno, tidak mengikuti arus zaman,
cerewet, dan canggung. Islam
diasingkan, sementara manusia
semakin asyik dengan kesenangan semu yang ada di dunia ini yang nantinya justru
akan menenggelamkannya Akibatnya, banyak remaja kaum muslimin tanpa rasa malu
memamerkan auratnya di depan umum.(Abu Al-Ghifari)
Intinya mereka membuat film yang
banyak adegan percintaan dan kekerasan. Sehingga banyak orang-orang yang meniru
adegan tersebut.
3. Fashion of life style ( gaya
hidup berpakaian)
Dengan perkembangan teknologi
modern, industri pakaian pun ikut maju. Orang barat memiliki tujuan agar
seluruh dunia memakai pakaian dan bergaya hidup sama dengan mereka.
Akibatnya dapat kita saksikan hari
ini, Indonesia dengan mayoritas penduduknya Islam, tapi ciri Islam tidak
terlihat lagi, kecuali simbol berupa tempat ibadah.
Sementara kehidupan kaum muslimahnya
jauh dari tuntunan Islam, terutama cara berpakaian dan bergaul dengan lawan
jenis.
Padahal Rasulullah Shallallahu
'Alaihi Wasallam pernah bersabda, “Wanita yang berpakaian tapi telanjang,
yang selalu bermaksiat dan menarik orang lain berbuat maksiat, rambutnya
sebesar punuk unta, mereka tidak akan masuk surga, bahkan tidak akan mencium
wanginya, padahal bau surga itu tercium dari jarak sekian dan sekian (jarak
yang sangat jauh).” (HR.Muslim).(Abu Al-Ghifari)
Intinya mereka juga memproduksi
baju-baju yang modelnya sangat terbuka. Akibat melihat cara berpakaian
artis-artis didalam sinetron yang mereka tonton, lalu mereka meniru tanpa ada
rasa malu membuka auratnya. Malah sekarang banyak model-model hijab yang dibuat
dengan tidak sesuai syar'i, banyak yang tipis, dan diadakannya Hijabers-hijabers
dan lain-lainnya yang telah merusak tatanan cara berpakaian syar'i.
Itu salah satu upaya tipu daya
syetan karena telah gagal mempengaruhi muslimah untuk membuka aurat maka cara
lain nya diciptakan model-model pakaian dan kerudung yang tidak sesuai syari'at
dan merusak tatanan berpakaian syar'i.
4. Free thinkers (Mempropagandakan
cara berpikir bebas)
Orang-orang yahudi meracuni
otak-otak kaum muslimin dengan doktrin-doktrin kebebasan, karenanya mereka
berpendapat, manusia tidak akan mencapai taraf kebebasan berpikir sebelum
melepaskan diri dari agama.
Hal ini sangat merusak generasi muda
Islam dengan pendangkalan akidah. Mereka dididik oleh dunia barat untuk
berpikir semaunya. Kata mereka “yang penting senang”. Dengan adanya paham ini
muncullah berbagai macam generasi yang kerjanya hanya minum minuman keras,
judi, pil penenang, ganja. Kehidupan malam kian menjamur, diskotik, dan
pusat-pusat hiburan malam lainnya. Yang kini menjamur di kota-kota besar yang
nyaris meruntuhkan kebesaran/keagungan masjid-masjid.(Abu Al-Ghifari)
Intinya mereka mengubah cara befikir
menjadi cara berfikir yang bebas. “Hidup Cuma Sekali” yang sering kali kita
dengar di TV merupakan salah satu cara mereka mendoktrin umat manusia.
5.Financial ( Memonopoli keuangan
dunia)
Untuk mewujudkan mimpi menguasai
dunia, barat sudah sejak lama memikirkan untuk menguasai keuangan dunia. Mereka
beranggapan dengan kekuatan keuanganlah dunia dapat dipermainkan
sesukanya.Untuk mengucurkan kredit ke sebuah negara biasanya mereka selalu
mengajukan syarat tertentu yang menguntungkan nasib mereka. Sementara negara
berkembang umumnya lemah tidak punya kekuatan untuk menolak syarat yang mereka
inginkan. Akibatnya tatanan hidup negara jadi hancur. Terlebih lagi kehidupan
beragama jadi rusak karena umumnya paham mereka adalah sekuler yang menolak
campur tangan agama dalam keduniaan (bisnis).Perhatikanlah firman Allah
Subhaanahu Wata'ala, artinya, “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya
sebagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar
memakan harta orang dengan jalan yang batil dan mereka menghalang-halangi
(manusia) dari jalan Allah.” (QS. at-Taubah: 34). (Abu Al-Ghifari)
Mereka beranggapan, jika mereka memegang keuangan dunia, mereka dapat memegang seluruh dunia. Memberi pinjaman pada negara berkembang dengan syarat-syarat yg tidak dapat ditolak oleh negara berkembang itu.
Mereka beranggapan, jika mereka memegang keuangan dunia, mereka dapat memegang seluruh dunia. Memberi pinjaman pada negara berkembang dengan syarat-syarat yg tidak dapat ditolak oleh negara berkembang itu.
6. Faith (Menghancurkan iman)
Sekularisme yang mereka
agung-agungkan telah membawa dampak sangat luas. Konsep ekonomi yang melepaskan
diri dari campur tangan agama (halal, haram, makruh dan mubah) telah mendorong
munculnya berbagai pelanggaran bisnis (korupsi dan kolusi). Unsur keimanan yang
kering mengakibatkan mereka tidak merasa hidup diawasi oleh Allah Subhaanahu
Wata'ala.Mereka secara terbuka menolak terhadap ajaran agama yang menurut
mereka irasional (tidak masuk akal), di antaranya alam kubur, alam akhirat dan
siksa neraka. Masih menurut mereka, hidup hanya sekali, maka nikmatilah
sepuasnya. Paham ini mereka sebarkan dalam film, sinetron, dan lain-lain.(Abu
Al-Ghifari)
Mereka menolak terang-terangan tentang siksa neraka, alam kubur, hari akhir, dan lain sebagainya. Ditiadakannya halal atau haram dalam dunia politik.
Mereka menolak terang-terangan tentang siksa neraka, alam kubur, hari akhir, dan lain sebagainya. Ditiadakannya halal atau haram dalam dunia politik.
7. Friction (Politik adu domba dan
perpecahan)
Target yang sangat berbahaya adalah
menghancurkan agama dengan adu domba atau perpecahan antar umat beragama.
Berbagai perpecahan antar umat beragama dan umat seagama adalah impian demi
tercapainya kehancuran agama.Kepada umat non Islam mereka selalu mengatakan
bahwa Islam adalah agama sadis, agama pedang yang haus darah. Selain itu mereka
senantiasa mengampanyekan bahwa umat Islam itu fundamentalis, pelaku teror
(teroris), dan anarkis.(Abu Al-Ghifari)
Mereka selalu mendoktrin non Islam bahwa semua kejadian yang terjadi, khususnya masalah terorisme adalah pekerjaan kaum Islam.
Mereka selalu mendoktrin non Islam bahwa semua kejadian yang terjadi, khususnya masalah terorisme adalah pekerjaan kaum Islam.
Untuk itu, sadarilah bahwa yahudi selalu mengancam agama kita. Dengan serangan-serangan yang tentunya kita tidak sadari. Tanpa disangka bahwa serangan ini ternyata bukan hanya menggunakan senjata. Maka dari itu, marilah kita hadapi dan sikapi serangan ini dengan berbagai cara yang tentunya di benarkan Allah SWT.
0 komentar:
Posting Komentar